Coinlive melaporkan di Asia Tech x Singapore (ATxSG) 2023 yang diadakan di Singapore Expo! Panel terdiri dari Neha Dadbhawala, Direktur Martech dari Mcafee yang bertugas sebagai moderator; Irakli Beridze, Kepala Pusat Robotika AI dari United Nations Interregional Crime and Justice Research Institute; Jason Grant Allen, Direktur dari Pusat AI & Tata Kelola Data SMU; dan Simon Chesterman, Vice Provost, Senior Director (AI Governance) dari National University of Singapore (NUS); menyentuh topik “Kebijakan & Regulasi Risiko AI ─ Yang Harus Diperhatikan di Tahun 2023”. Pergerakan global menuju peningkatan regulasi implementasi AI mendapatkan momentum yang signifikan di berbagai industri dan yurisdiksi. Khususnya, Singapura telah mengambil langkah perintis ke arah ini dengan pengembangan A.I.Verify, kerangka kerja dan perangkat pengujian tata kelola AI, oleh IMDA dan PDPC. Sementara itu, di Amerika Serikat, National Institute of Standards and Technology (NIST) telah meluncurkan Kerangka Manajemen Risiko Kecerdasan Buatan yang sangat dinantikan. Selain itu, Uni Eropa dengan rajin bekerja untuk menyelesaikan kerangka hukum perdananya tentang AI, yang bertujuan untuk mengadopsi pendekatan berbasis risiko dan mengatur pelarangan sistem AI tertentu. Seiring perkembangan ini terungkap, menjadi penting untuk memeriksa lanskap regulasi AI, baik melalui undang-undang yang ada maupun pemberlakuan baru-baru ini. Selain itu, tren utama apa yang harus kita perhatikan pada tahun 2023, dan bagaimana tren tersebut akan membentuk masa depan tata kelola AI? Untuk organisasi yang memulai penerapan AI, sangat penting untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat mereka ambil dari tahap paling awal untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan peraturan.