Menurut Decrypt, para pemimpin global dari 29 negara dan Uni Eropa berkumpul di Bletchley Park pada hari Rabu untuk membahas risiko kecerdasan buatan (AI) dan mencari konsensus dalam mengelola teknologi yang sedang berkembang. KTT Keamanan AI diakhiri dengan penandatanganan bersama sebuah deklarasi yang mendukung regulasi pengembangan AI. Para pembuat kebijakan mengakui potensi teknologi untuk mengubah dan meningkatkan kesejahteraan, perdamaian, dan kemakmuran manusia, serta menekankan perlunya penelitian berkelanjutan yang memprioritaskan keselamatan Deklarasi Bletchley menyatakan bahwa AI harus dirancang, dikembangkan, digunakan, dan digunakan dengan cara yang aman, berpusat pada manusia, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab. Deklarasi ini menyoroti pentingnya mengidentifikasi risiko keamanan AI secara kolektif, menumbuhkan pemahaman berbasis sains tentang risiko tersebut, mengembangkan kebijakan berbasis risiko yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara, dan mendorong kolaborasi dan transparansi antar pemerintah. Deklarasi ini mengakui bahwa banyak risiko AI yang secara inheren bersifat internasional dan paling baik ditangani melalui kerja sama internasional. Sebelum konferensi, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif tentang pengembangan AI di Amerika Serikat, yang menyerukan pendekatan terkoordinasi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan akademisi. Perintah tersebut menetapkan pedoman untuk evaluasi AI sambil mempromosikan inovasi, mendukung pekerja Amerika, dan melindungi privasi konsumen. Negara-negara lain yang menandatangani Deklarasi Bletchley termasuk Australia, Prancis, Jerman, Jepang, Nigeria, Korea Selatan, Ukraina, Indonesia, dan Uni Emirat Arab. Kemunculan AI yang cepat, terutama AI generatif, telah mendorong para ahli dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan strategi untuk mengatasi integrasinya ke dalam kehidupan sehari-hari. Model AI generatif telah merevolusi cara orang berinteraksi dengan informasi dan tugas-tugas yang kompleks, tetapi juga telah digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan pemalsuan yang dibuat oleh AI.