Menurut Cointelegraph, Otoritas Perbankan Eropa (EBA) telah mengusulkan seperangkat pedoman baru untuk penerbit stablecoin, yang bertujuan untuk menetapkan persyaratan modal dan likuiditas minimum. Tujuan dari pedoman ini adalah untuk memastikan bahwa stablecoin dapat dengan cepat ditukarkan bahkan selama kondisi pasar yang bergejolak, mencegah risiko bank runs dan penularan dalam situasi krisis.
Berdasarkan pedoman yang diusulkan, penerbit stablecoin harus menawarkan stablecoin apa pun yang didukung oleh mata uang yang dapat ditukarkan sepenuhnya dengan harga yang sama kepada investor. EBA percaya bahwa uji stres likuiditas akan membantu penerbit untuk mengelola cadangan aset dan risiko likuiditas dengan lebih baik. Berdasarkan hasil dari stress testing likuiditas, EBA atau otoritas/pengawas yang berwenang dapat memutuskan untuk memperkuat persyaratan likuiditas penerbit.
Usulan tersebut akan mulai berlaku dari Juni hingga awal tahun depan, dan setelah diimplementasikan, pihak berwenang akan memiliki wewenang untuk memperkuat persyaratan likuiditas emiten yang bersangkutan berdasarkan hasil stress testing likuiditas. Aturan likuiditas yang diusulkan menargetkan penerbit stablecoin, termasuk lembaga non-bank, untuk memenuhi perlindungan yang sama dan menghindari keuntungan modal atau likuiditas yang tidak adil dibandingkan bank. Proposal tersebut saat ini sedang dalam tahap konsultasi, dimana publik dapat memberikan masukan selama tiga bulan hingga audiensi publik yang dijadwalkan pada tanggal 30 Januari 2024.