Filipina menjual obligasi negara dalam bentuk tokenisasi untuk pertama kalinya pada hari Senin, yang berpotensi menandakan bahwa pasar utang pemerintah negara ini sedang mencoba memanfaatkan teknologi buku besar digital secara luas. Departemen Keuangan menjual 15 miliar peso ($270 juta) utang yang akan jatuh tempo pada November 2024, menurut sebuah pernyataan. Surat utang ini diterbitkan untuk investor institusional dan memiliki tingkat bunga tahunan sebesar 6,5 persen.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam bentuk token digital dan akan disimpan di Distributed Ledger Technology Registry, sebuah registri berbasis blockchain di bawah Kementerian Keuangan. Ini akan menerapkan struktur registrasi ganda, dengan DLT Registry yang beroperasi secara paralel dengan National Registry for Uncertificated Securities (NRoSS). (Bloomberg)