Menurut Yahoo News, tiga institusi global utama - Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Bank untuk Penyelesaian Internasional (BIS) - bergabung untuk pertama kalinya untuk mengeksplorasi tokenisasi beberapa instrumen keuangan yang mendukung operasi mereka di seluruh dunia. Kolaborasi ini juga akan melibatkan bank sentral Swiss, yang telah menjadi yang terdepan dalam upaya tokenisasi.
Tokenisasi adalah proses mengubah aset tradisional menjadi token dengan kode unik yang dapat digunakan dalam sistem yang lebih efisien. Fokus awal dari kemitraan ini adalah menyederhanakan proses berbasis kertas, seperti ketika negara-negara kaya berkontribusi pada sebagian dana Bank Dunia untuk mendukung daerah-daerah yang kurang berkembang.
Janji awal dapat berbentuk surat promes, yang dapat di-tokenize untuk memfasilitasi transfer yang lebih mudah saat dibutuhkan. Pejabat BIS, Cecilia Skingsley, berbicara di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Atlantic Council di Washington, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk merampingkan proses penyediaan dana pembangunan bagi negara-negara berkembang dan negara berkembang.
Skingsley juga menyebutkan bahwa tokenisasi dapat memungkinkan pengkodean persyaratan kebijakan dan peraturan ke dalam protokol umum untuk mengatasi masalah seperti pencucian uang internasional. Selain itu, ia juga membahas mata uang digital bank sentral yang sedang berkembang (CBDC) dan menegaskan perlunya aturan global dan standar teknologi untuk memastikan interoperabilitasnya dengan sistem pembayaran yang ada dan lintas batas.
Namun, Skingsley mengakui bahwa masih ada pertanyaan mengenai penerapan standar-standar ini dan kemampuannya beradaptasi dengan sistem non-CBDC.