Menurut Yahoo News, harga beras di Asia mendekati level tertinggi dalam 15 tahun terakhir, yang berpotensi menimbulkan kekhawatiran di wilayah-wilayah di mana biji-bijian merupakan makanan pokok bagi milyaran orang. Beras putih Thailand 5% broken, sebuah patokan di Asia, telah naik sebesar $57 selama dua minggu terakhir menjadi $640 per ton, tidak jauh dari level tertinggi sejak Oktober 2008. Kenaikan ini disebabkan oleh permintaan yang tidak terduga dari pembeli seperti Brasil dan Filipina, serta harga domestik yang lebih tinggi dan penguatan baht Thailand, menurut Chookiat Ophaswongse, presiden kehormatan Asosiasi Eksportir Beras Thailand.
Pembatasan ekspor India, yang diterapkan pada akhir Juli, juga berkontribusi pada lonjakan harga, karena negara ini berusaha mengendalikan harga domestik menjelang pemilu. Beras sangat penting untuk diet miliaran orang, menyumbang hingga 60% dari total asupan kalori di beberapa bagian Asia Tenggara dan Afrika. Kenaikan harga telah menyebabkan peningkatan inflasi di negara-negara pembeli utama seperti Indonesia dan Filipina. Selain itu, terjadinya El Nino, yang biasanya membawa kondisi yang lebih kering ke daerah-daerah yang sedang berkembang di Asia, diperkirakan akan mengurangi pasokan lebih jauh lagi. Produksi Thailand diperkirakan akan turun 6% pada 2023-24 karena fenomena iklim ini, sementara Vietnam telah mengarahkan beberapa petani untuk menanam tanaman baru mereka lebih awal, karena memperingatkan adanya risiko kekeringan.