Menurut CoinDesk, sebuah kelompok konsultatif yang dibentuk oleh Bank for International Settlements (BIS) telah menyatakan dalam sebuah laporan bahwa bank-bank sentral tidak memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko mata uang digital bank sentral (CBDC) dan harus mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan langkah-langkah yang lebih kuat. Negara-negara di seluruh dunia telah menjajaki penerbitan CBDC untuk meningkatkan efisiensi pembayaran dan inklusi keuangan. Namun, pengenalan CBDC dapat memiliki 'implikasi besar' terhadap model bisnis bank sentral dan dapat menciptakan berbagai risiko.
Kelompok Konsultatif BIS untuk Manajemen Risiko, yang mencakup perwakilan dari bank sentral Brasil, Kanada, Chili, Kolombia, Meksiko, Peru, dan Amerika Serikat, menyoroti potensi kesenjangan dalam kemampuan dan keterampilan internal bank sentral sebagai risiko utama. Kelompok ini mendesak bank sentral untuk membangun proses untuk mengidentifikasi, menilai, memantau, dan melaporkan risiko CBDC. Menerapkan teknologi mutakhir seperti teknologi buku besar terdistribusi, yang mendukung mata uang digital, tidak hanya membutuhkan keahlian tingkat tinggi, namun juga membuat bank sentral mengatasi masalah teknis yang mungkin saat ini belum dapat mereka tangani.
Laporan ini menekankan bahwa agar CBDC menjadi alat pembayaran yang dapat diandalkan, bank sentral perlu mengatasi risiko interupsi atau gangguan dan memastikan integritas dan kerahasiaan. Kelompok BIS merekomendasikan agar bank sentral melakukan penilaian risiko yang cermat dan realistis dan mengusulkan kerangka kerja manajemen risiko terintegrasi yang dapat diterapkan dari tahap penelitian dan desain hingga pengoperasian CBDC.