Menurut Yahoo News, Reserve Bank of Australia (RBA) telah mempertahankan suku bunganya, memberikan stabilitas untuk dollar AS. Keputusan RBA untuk mempertahankan suku bunga dan tetap berpegang pada pandangan yang bergantung pada data telah ditafsirkan sebagai dovish oleh pasar. Meskipun tidak ada kejutan dalam keputusan RBA, dolar Australia dijual selama sesi Asia, sempat jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Indeks dolar AS saat ini diperdagangkan tepat di atas rata-rata pergerakan 200 hari, mendapat dukungan dari keraguan seputar kelayakan 'soft landing' untuk ekonomi AS. Pasar berjangka memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve pada tahun 2023 dibandingkan dengan bank sentral negara besar atau negara berkembang lainnya. Namun, keraguan tentang kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 125 basis poin tahun depan telah memperlambat penjualan dolar. Data pembukaan lapangan kerja AS yang akan datang dan angka-angka penggajian non-pertanian dapat memengaruhi kinerja dolar. Di Eropa, pembacaan final PMI dan harga produsen diharapkan, sementara data inflasi Tokyo dapat memberikan kelonggaran bagi Bank of Japan untuk keluar secara bertahap dari kebijakan ultra-mudah. Yen tetap stabil di 147 terhadap dollar.