CEO Binance, Richard Teng menggunakan tweet baru-baru ini untuk menyoroti analisis dari Dr. Andrzei Gwizdalki, suara penting dalam diskusi tentang mata uang digital versus mata uang tradisional. Analisis yang memberikan perspektif ini menantang argumen konvensional yang dibuat oleh para bankir yang bersikeras untuk menutup industri kripto karena aktivitas yang melanggar hukum.
Studi Dr. Gwizdalki, yang mengandalkan data yang dikumpulkan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Forum Ekonomi Dunia, dan Cryptoanalysis, mengungkapkan beberapa fakta mengejutkan. Penelitian ini menyoroti bahwa mata uang fiat tradisional, terutama Dolar AS, terlibat dalam aktivitas ilegal senilai $3,2 triliun setiap tahunnya. Sebaliknya, hanya $20 miliar yang terkait dengan mata uang kripto - perbedaannya lebih dari 100 kali lipat.
Tweet Teng menggemakan pernyataan Dr. Gwizdalki bahwa "Perspektif sangat penting ketika menangani aktivitas keuangan ilegal." Dengan kesenjangan antara aktivitas ilegal yang terkait dengan mata uang kripto dan fiat tradisional, narasi bahwa kripto mendorong aktivitas ilegal mungkin memerlukan perombakan yang signifikan.
Temuan ini memiliki implikasi untuk pengembangan kebijakan, terutama di bidang regulasi kripto. Sorotan mungkin perlu dialihkan dari industri kripto yang baru lahir secara lebih signifikan ke sistem perbankan tradisional, yang, menurut data, memainkan peran yang jauh lebih penting dalam memungkinkan aktivitas keuangan ilegal.