Para sukarelawan Israel dari berbagai latar belakang profesional dengan cepat menggunakan kembali agensi kreatif tersebutGitam BBDO dalam menanggapi kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan 203 sandera yang ditahan oleh militan Hamas di Gaza.
Transformasi ini melibatkan adaptasi dinamis dari sumber daya dan keahlian agensi untukmisi kemanusiaan di tengah konflik yang sedang berlangsung yang diprakarsai oleh Hamas melawan Israel.
Gitam BBDO, sebuah agensi kreatif terkemuka di Tel Aviv, dengan cepat bertransisi menjadi "ruang perang" khusus yang diawaki oleh para sukarelawan yang berkomitmen yang untuk sementara waktu mengesampingkan tanggung jawab rutin mereka untuk berkontribusi dalam upaya penyelamatan yang mendesak.
Para sandera ditangkap di tengah-tengah konflik, yang ditandai dengan penargetan warga sipil secara sengaja di tempat yang disebut sebagai "penjara terbuka";
Ruang Perang Kecerdasan Buatan
Misi ini dipimpin olehRefael Franco, pendiri Code Blue sebuah perusahaan manajemen krisis siber.
"War Room" beroperasi di dua lantai, masing-masing memiliki fungsi tertentu.
Satu tim berfokus untuk menggalang dukungan global melalui berbagai kampanye kesadaran, yang menampilkan tokoh-tokoh terkenal seperti Mayim Bialik dari "The Big Bang Theory";
Inisiatif ini, yang dibantu oleh penerjemahan Kecerdasan Buatan, telah menarik perhatian luas dan mendukung melampaui hambatan bahasa.
Lantai dua yang berteknologi canggih ini menggunakan alat pengenal wajah dan kecerdasan buatan untuk melacak para sandera dan menentukan lokasi terakhir mereka di Gaza.
Dengan memanfaatkan informasi dari platform media sosial di Gaza, tim menyusun profil digital dengan menganalisis elemen-elemen seperti perilaku komunikasi, penggunaan aplikasi, dan frekuensi emoji tertentu pada perangkat para tawanan.
Dukungan dari Raksasa Teknologi
Kolaborasi dengan perusahaan teknologi raksasa seperti Google dan Microsoft telah berkontribusi terhadap keberhasilan inisiatif ini.
Franco menyebutkan:
"Kami berkolaborasi dengan beberapa perusahaan rintisan dalam bidang pengenalan wajah dan intelijen bisnis. Yang terpenting, kami mendapat dukungan dari perusahaan teknologi raksasa seperti Google dan Microsoft yang membantu kami saat ini."
Kelompok sukarelawan yang beragam, yang mencakup berbagai disiplin ilmu seperti AI, pengenalan wajah, geolokasi, dan keamanan siber, menunjukkan semangat inovasi dan kolaborasi Israel.
Pendiri menunjukkan empati terhadap para sandera dan mengungkapkan tekad yang kuat untuk mempercepat misi penyelamatan.
"Sebagian besar dari kita memiliki hubungan dengan keluarga atau teman yang menjadi sandera di Gaza, jadi kami benar-benar berkomitmen untuk hal ini. Ini bukan masalah profesional, ini masalah pribadi. Ini sangat penting bagi kami karena waktu terus berjalan dan kami ingin membuat dunia mengerti dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk membawa para sandera kembali ke rumah dengan selamat,"
Tekad untuk Menyelamatkan Para Sandera
Terlepas dari ketidakpastian yang ditimbulkan olehPengumuman menteri pertahanan Israel tentang invasi darat ke Jalur Gaza tim tetap teguh dalam fokus mereka pada misi yang ada.
Tekad mereka untuk membawa pulang para sandera dengan selamat tetap tak tergoyahkan, menyoroti penyatuan beragam talenta dan teknologi mutakhir di masa krisis.