Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan, memulai misi untuk menjadi pemain terkemuka dalam industri blockchain dan aset digital. Kota ini mengalokasikan anggaran yang signifikan sebesar 100 miliar won Korea ($75 juta) untuk mendanai pengembangan blockchain terbuka yang sesuai dengan standar global, dengan dukungan dari lembaga keuangan publik dan perusahaan swasta. Inisiatif ini merupakan bagian dari Blockchain Innovation Fund (BIF), yang bertujuan untuk mengembangkan industri dan infrastruktur blockchain di Busan.
Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk menciptakan jaringan blockchain publik yang terintegrasi secara mulus dengan platform blockchain utama seperti Ethereum dan Cosmos. Tujuannya adalah untuk merampingkan berbagai layanan berbasis blockchain dari jaringan yang berbeda ke dalam satu platform di tingkat kota, mengubah Busan menjadi kota blockchain yang sesungguhnya.
Kota Busan telah secara aktif bereksperimen dengan teknologi blockchain di zona bebas perdagangannya. Namun, sifat desentralisasi dari eksperimen ini, sering kali pada blockchain yang berbeda, menyebabkan ketidakefisienan, sehingga mendorong pemerintah kota untuk fokus pada jaringan blockchain publik yang dapat terhubung dengan lancar dengan jaringan blockchain global seperti Ethereum.
Sebagai bagian dari rencana pengembangan blockchain jangka panjang ini, Busan bertujuan untuk meluncurkan Bursa Aset Digital Busan pada paruh pertama tahun 2024. Bursa ini akan lebih dari sekadar mendaftarkan aset digital; bursa ini akan memberi token pada sekuritas seperti logam mulia dan bahan mentah seperti emas, tembaga, dan minyak. Rencana masa depan kota ini bahkan mencakup tokenisasi dan perdagangan hak kekayaan intelektual global dan hak emisi karbon.
Busan Digital Asset Exchange diharapkan dapat beroperasi dengan modal swasta, dengan rencana penawaran umum pada pertengahan Oktober, diikuti dengan pemilihan operator bisnis pada bulan November.
Proyek ambisius ini merupakan bagian dari strategi Busan yang lebih luas untuk memposisikan diri sebagai pusat blockchain dan aset digital global. Kota ini telah menandatangani nota kesepahaman dengan bursa mata uang kripto utama seperti Binance, Crypto.com, dan Gate.io, yang bertujuan untuk menciptakan tempat perdagangan kripto pada akhir tahun ini.
Aspirasi Busan lebih dari sekadar memperdagangkan mata uang kripto. Kota ini secara aktif berusaha untuk menarik perusahaan-perusahaan blockchain dan telah menetapkan zona bebas regulasi untuk menguji teknologi blockchain dan bisnis terkait. Selain itu, sebuah grup modal ventura baru-baru ini menjanjikan investasi sebesar $100 juta untuk mendukung upaya blockchain Busan.
Tekad kota ini untuk merangkul blockchain dan aset digital muncul dalam menghadapi tantangan demografis. Busan memiliki salah satu proporsi penduduk lansia tertinggi di Korea Selatan, dan para pejabat percaya bahwa menjadi pusat blockchain akan menarik bakat-bakat muda ke kota ini. Meskipun idenya baru, beberapa ahli skeptis tentang apakah itu akan cukup untuk mengatasi masalah demografis sepenuhnya.
Visi Busan juga sejalan dengan upaya Korea Selatan untuk merangkul teknologi blockchain, meskipun dengan cara yang diatur. Pemerintah memiliki rencana untuk mengizinkan penerbitan token keamanan (STO) dan telah menunjukkan minat untuk mendorong inovasi blockchain dengan tetap mempertahankan pengawasan regulasi.