Administrasi Dunia Maya China telah diterapkanperaturan baru yang mengamanatkan perusahaan kecerdasan buatan (AI) untuk mendapatkan lisensi untuk produk baru mereka dalam waktu 10 hari sejak diluncurkan. Langkah tersebut dilakukan saat China berusaha untuk menegaskan dominasinya di bidang AI dan memastikan penyensoran informasi yang digunakan oleh alat AI.
Namun, penyensoran ala komunis Beijing menimbulkan potensi tantangan terhadap kegunaan AI. Peraturan baru menyatakan bahwa upaya AI harus selaras dengan "nilai-nilai inti sosialis" dan memajukan persatuan bangsa. Persyaratan ini menimbulkan kekhawatiran tentang kelayakan kepatuhan dan apakah perusahaan akan dapat menavigasi pembatasan yang diberlakukan oleh rezim sensor China. Kegagalan untuk memfilter data yang tidak sesuai dapat mengakibatkan hukuman berat bagi perusahaan.
Salah satu aspek teknologi AI yang memicu kontroversi adalah akses ke informasi oleh model bahasa besar di balik alat AI generatif. Elon Musk mengkritik praktik bot AI yang mengorek informasi dari internet, menyoroti perlunya batasan.
Sebaliknya, aturan baru China menempatkan tanggung jawab yang signifikan pada pengembang untuk keluaran yang dihasilkan oleh model bahasa besar mereka. Perusahaan China seperti Baidu dan Alibaba telah merilis alat generatif yang tidak bertentangan dengan cita-cita komunis negara tersebut.
Kekhawatiran serupa tentang peraturan AI telah diungkapkan di negara-negara Barat. Juru bicara Buruh Inggris Lucy Powell memilikimenyerukan regulasi mengharuskan pengembang produk AI untuk mendapatkan lisensi. Perdana Menteri Rishi Sunak telah mengusulkan undang-undang yang serupa dengan yang digunakan oleh Organisasi Riset Nuklir Eropa.
Sementara beberapa ahli memperkirakan bahwa AI dapat menimbulkan ancaman bagi umat manusia dalam waktu dekat, ada kekhawatiran yang lebih mendesak, seperti dampak sosial dari disinformasi. Sam Altman, CEO OpenAI, pencipta ChatGPT, telah mengadvokasi peraturan baru di Kongres AS untuk mengatasi risiko AI di masa depan. Lembaga keuangan telah mengalami konsekuensi dari teknologi AI ketika gambar palsu dari ledakan Pentagon menyebabkan S&P 500 anjlok dalam waktu 20 menit.