Kemajuan terbaru dalam kecerdasan buatan telahmemicu fenomena kontroversial, karena beberapa orang mempelajari kemungkinan menghidupkan kembali orang yang dicintai yang telah meninggal melalui teknologi canggih.
Kecerdasan Buatan Menghidupkan Kembali yang Mati?
Penemu Ray Kurzweil dan inovator Joshua Barbeau telah memelopori proyek ambisius, dengan memanfaatkan AI untuk membuat ulang dan berinteraksi dengan versi virtual anggota keluarga mereka yang telah meninggal.
Visi untuk Kebangkitan Fisik
Pengejaran Ray Kurzweil melibatkan rekonstruksi mendiang ayahnya melalui sistem AI, yang dikenal sebagai 'Dad Bot.'
Dengan menggunakan tulisan dan komposisi musik ayahnya, replika yang digerakkan oleh AI ini terlibat dalam percakapan, menawarkan wawasan tentang perspektif dan minat hidup ayahnya.
Kata Kurzweil:
"Saya benar-benar bercakap-cakap dengannya, yang terasa sangat mirip dengan berbicara dengannya";
Kurzweil membayangkan kebangkitan yang disempurnakan dengan menggunakan nanoteknologi dan DNA dari jasad ayahnya, mengantisipasi kelahiran kembali secara fisik setelah diproyeksikan'Singularitas ' pada tahun 2045.
Joshua Barbeau mengembangkan versi AI dari tunangannya yang telah meninggal, Jessica, menggunakan versi awal GPT-3 OpenAI.
Meskipun Barbeau menemukan kenyamanan dalam berhubungan kembali dengan 'Jessica,' digital, eksperimen ini menimbulkan berbagai tanggapan, dengan beberapa anggota keluarga yang mengungkapkan keengganan untuk terlibat dengan replikasi yang digerakkan oleh AI dari orang yang mereka cintai yang telah tiada.
Pengaruh AI di Masa Depan
Masa depan AI masih menjadi topik yang diperdebatkan, tergantung pada perspektif dan perdebatan yang berbeda.
Perlombaan global untuk meraih supremasi AI telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yang memicu perdebatan seputar perkembangan teknologi AI yang cepat.
Raksasa teknologi dan negara-negara bersaing untuk mendapatkan peran kepemimpinan AI, dengan berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam bidang transformatif ini.
Namun, kekhawatiran tentang implikasi etis juga memicu wacana.
Sebagai contoh, sementara beberapa orang memuji upaya ini untuk melestarikan kenangan dengan orang yang kita cintai, yang lain mendesak pendekatan yang hati-hati, mengutip kerumitan etika yang terlibat dalam interaksi manusia-mesin, terutama dalam konteks sensitif seperti duka cita.