https://money.usnews.com/investing/news/articles/2022-10-13/fiscal-expansion-risks-forcing-ecb-into-more-rate-hikes-kazaks-says
WASHINGTON (Reuters) - Bank Sentral Eropa harus terus menaikkan suku bunga dengan cepat, dan kebijakan fiskal ekspansif di sekitar 19 negara zona euro meningkatkan risiko bank harus melakukan pengetatan lebih lanjut, kata kepala bank sentral Latvia Martins Kazaks, Kamis.
ECB harus menaikkan suku bunga deposito 0,75% sebesar 75 basis poin pada 27 Oktober dan harus melakukan kenaikan besar lainnya pada bulan Desember, kata Kazaks kepada Reuters, bergabung dengan kubu pembuat kebijakan yang sedang berkembang yang menganjurkan langkah besar bulan ini.
Tetapi langkah-langkah itu bisa menjadi lebih kecil setelah itu sambil dilengkapi dengan langkah-langkah lain, seperti menyusutkan portofolio obligasi swasta dan publik ECB yang terlalu besar, tambahnya.
"Langkah besar pada pertemuan berikutnya diperlukan dan menurut saya 75 basis poin sudah tepat," Kazaks, yang duduk di Dewan Pemerintahan ECB, mengatakan kepada Reuters di sela-sela pertemuan IMF di Washington.
"Pada bulan Desember, kita juga dapat memiliki langkah yang sangat besar tetapi apakah itu 50, 75 atau yang lainnya, itu untuk diskusi," dia berkata.
ECB menaikkan suku bunga gabungan sebesar 125 basis poin sejak Juli, laju pengetatan kebijakan tercepat dalam catatan, dan pasar melihat suku bunga deposito naik menjadi sekitar 2% pada akhir tahun dan sekitar 3% pada musim semi berikutnya.
Kazaks berpendapat bahwa pemerintah perlu membantu masyarakat yang paling rentan dengan dukungan anggaran yang ditargetkan, tetapi sekarang ada risiko bahwa kebijakan moneter dan fiskal dapat saling berlawanan.
Terlalu banyak pengeluaran fiskal secara alami meningkatkan inflasi dan Kazaks mengatakan sekarang ada risiko bahwa kebijakan fiskal dan moneter saling bertentangan.
"Kebijakan fiskal tidak boleh menambah tekanan inflasi dan itu adalah langkah yang bagus untuk ditempuh," kata Kazaks. "Kebijakan fiskal harus menyadari dampaknya."
"Pemerintah harus membantu bagian masyarakat yang kurang mampu tetapi tidak boleh berlebihan karena kita perlu menaikkan tarif lebih jauh, yang memperbesar risiko, misalnya dalam stabilitas keuangan."