Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika Serikat (FASB) baru-baru ini menyetujui aturan baru untuk akuntansi mata uang kripto, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan mengatasi "optik yang buruk" yang telah memengaruhi perusahaan yang memegang aset digital.
Di bawah aturan akuntansi saat ini, perusahaan diharuskan untuk mencatat kepemilikan mata uang kripto pada biaya aslinya dan hanya dapat menuliskannya sebagai "biaya penurunan nilai" jika nilainya turun di bawah biaya aslinya. Namun, mereka tidak dapat menaikkan nilai aset jika nilainya meningkat. Pendekatan ini telah dikritik karena hanya mencerminkan satu sisi perubahan nilai.
Aturan FASB yang baru, yang akan mulai berlaku pada tahun 2025, akan mengharuskan perusahaan untuk memperhitungkan aset digital dengan nilai pasar yang wajar, sehingga dapat menangkap fluktuasi harga yang sering terjadi. Keuntungan dan kerugian dari aset-aset ini akan mengalir melalui laporan laba rugi, memberikan cerminan yang lebih akurat tentang kesehatan keuangan mereka.
MicroStrategy, salah satu pemegang Bitcoin institusional terbesar di AS, sangat terpengaruh oleh perlakuan akuntansi saat ini. Sejak mulai mengakumulasi Bitcoin pada Agustus 2020, MicroStrategy telah mengakumulasi $ 2,23 miliar kerugian penurunan nilai kumulatif. Kerugian ini menyebabkan liputan berita negatif dan persepsi yang salah tentang nilai perusahaan yang sebenarnya.
Namun, di bawah aturan baru, MicroStrategy dan perusahaan lain yang memiliki mata uang kripto akan dapat melaporkan kepemilikan mereka pada nilai wajar, sehingga laporan kuartalan mereka dapat mencerminkan nilai aset saat ini, termasuk setiap kenaikan harga. Perubahan ini diharapkan dapat menghilangkan optik yang buruk yang disebabkan oleh kerugian penurunan nilai dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang posisi keuangan perusahaan.
CEO MicroStrategy, Michael Saylor, sebelumnya telah mengkritik perlakuan FASB terhadap mata uang kripto sebagai "permusuhan" dan "hukuman". Dia percaya bahwa perubahan perlakuan akuntansi akan menjadi katalisator positif yang signifikan bagi harga Bitcoin, karena akan mendorong lebih banyak perusahaan teknologi untuk mengadopsi strategi investasi Bitcoin.
Persyaratan baru ini berlaku untuk mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, serta stablecoin yang dipatok ke mata uang fiat. Namun, token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) dan token terbungkus yang memberikan klaim atas aset kripto lainnya tidak termasuk dalam cakupan peraturan baru ini.
Investor dan pemangku kepentingan lainnya telah mendorong akuntansi nilai wajar untuk mata uang kripto, dan keputusan FASB sejalan dengan meningkatnya minat terhadap Bitcoin di kalangan perusahaan publik. Aturan baru ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih tepat waktu dan akurat kepada para investor mengenai kesehatan keuangan perusahaan yang terlibat dalam dunia Bitcoin, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan yang lebih besar dalam industri ini.
Meskipun penerapan akuntansi nilai wajar untuk mata uang kripto menghadirkan tantangan karena volatilitasnya, hal ini dipandang sebagai langkah maju yang signifikan bagi industri ini. Hal ini mencerminkan pasar yang semakin matang dan semakin diterimanya Bitcoin di dalam keuangan arus utama. Seiring dengan pasar yang terus berkembang, memiliki aturan akuntansi yang terstandardisasi sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan dan integrasi Bitcoin yang bertanggung jawab ke dalam sistem keuangan global.