Secara singkat
- Kolonel Angkatan Udara AS Matthew Strohmeyer sedang menguji model bahasa besar (LLM) untuk tugas militer.
- Eksperimen militer menggunakan LLM untuk merencanakan respons dan menghasilkan opsi baru, pengujian akan berlanjut hingga 26 Juli.
- Sementara kolonel Matthew Strohmeyer mengatakan bahwa AI belum siap, dia percaya bahwa itu dapat digunakan dalam waktu dekat.
Saat AI Generatif mencuri perhatian tahun ini, salah satu kolonel Angkatan Udara AS telah mengujinya untuk tugas militer.
Tentu Artificial Intelligence (AI) sudah lama bermanfaat bagi angkatan bersenjata. Tapi sekarang, pasukan AS sedang bereksperimen dengan AI Generatif.
Militer AS Berencana Segera Menerapkan AI
BerdasarkanBloomberg , Kolonel Angkatan Udara AS Matthew Strohmeyer menguji model bahasa besar (LLM) untuk tugas militer. Setelah memberikan prompt pertama ke model LLM, sang kolonel menggambarkan eksperimen tersebut sangat sukses dan cepat.
LLM dilatih dengan potongan data yang besar untuk menghasilkan keluaran dengan cara yang mirip manusia. OpenAIChatGPT dan milik GooglePenyair adalah contoh LLM.
Strohmeyer selanjutnya menginformasikan bahwa tugas berbasis informasi tertentu mungkin membutuhkan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk diselesaikan. Namun dalam salah satu tes, AI menyelesaikan tugas militer dalam sepuluh menit. Strohmeyer berkata:
“Itu tidak berarti itu siap untuk primetime sekarang. Tapi kami melakukannya secara langsung. Kami melakukannya dengan data tingkat rahasia.”
Dia percaya bahwa militer AS dapat menggunakan AI dalam "jangka waktu yang sangat dekat". Faktanya, selama pengujian, mereka bahkan memasukkan informasi sensitif ke dalam model AI.
Bagaimana Militer Akan Menggunakan LLM?
Militer akan menguji LLM hingga 26 Juli, bereksperimen jika itu dapat membantu merencanakan tanggapan militer dan menghasilkan opsi baru yang tidak akan dipertimbangkan oleh pasukan.
Bloomberg menyebutkan bahwa petugas Pentagon belum menyebutkan lima LLM yang digunakan untuk eksperimen. Tetapi Scale AI memberi tahu outlet bahwa Pentagon sedang menguji produk Donovan-nya.
Donovan, AI pembuat keputusan untuk pertahanan, juga menyebutkan di situs webnya bahwa Angkatan Darat AS dan Angkatan Udara AS adalah pelanggannya.
Di sisi lain, AS mencoba untuk menang melawan China dengan merencanakannyamembatasi ekspor chip AI. Ia khawatir China akan mengembangkan AI yang lebih kuat dan menggunakannya untuk membuat senjata.
Penafian
Sesuai dengan pedoman Proyek Kepercayaan, BeInCrypto berkomitmen untuk pelaporan yang tidak bias dan transparan. Artikel berita ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. Namun, pembaca disarankan untuk memverifikasi fakta secara independen dan berkonsultasi dengan profesional sebelum membuat keputusan apa pun berdasarkan konten ini.