Perdana Menteri Ukraina untuk Inovasi, Pendidikan, Pengembangan, Sains, dan Teknologi, Mykhailo Fedorov, menggarisbawahi perlunya peraturan AI untuk memajukan pertahanan nasional secara bertanggung jawab.
Pemerintah berupaya menerapkan kerangka kerja yang memungkinkan pelacakan aset militer dan penyebaran tindakan pencegahan.
Buku putih yang akan datang akan memandu bisnis mengenai pendekatan, waktu, dan tahapan implementasi peraturan.
Perusahaan akan didorong untuk mengadopsi kode etik sukarela.
Fedorov mengklarifikasi sikap pemerintah:
"Kami tidak berusaha untuk mengatur pasar AI, melainkan untuk menyeimbangkan antara kepentingan bisnis dan memastikan perlindungan yang memadai bagi warga negara dari risiko terkait AI. Sebelum memperkenalkan peraturan yang mengikat secara hukum, kami mempertimbangkan realitas global;
Kontribusi dari para pelaku bisnis, ilmuwan, dan pendidik dalam Komite Pakar AI di Kementerian Transformasi Digital telah membentuk peta jalan ini.
Pemerintah menargetkan untuk menyelesaikan rancangan tersebut setelah Uni Eropa mengesahkan UU AI, yang masih dalam tahap pengembangan.
Aspirasi Uni Eropa dan NATO
SementaraUkraina belum menjadi anggota Uni Eropa (UE) atau NATO, negara ini bercita-cita untuk bergabung dengan keduanya .
Namun, Komisi Eropa menekankan perlunya Ukraina mereformasi media, peradilan, dan undang-undang anti-korupsi sebelum mempertimbangkan keanggotaan Uni Eropa.
Untuk sementara, kementerian transformasi digital Ukraina telah memanfaatkan teknologi untuk melawan pasukan Rusia.
Token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) telah dijual untuk mengumpulkan dana, dan alamat dompet kripto telah dipublikasikan untuk donasi.
Deepfakes Bersenjata
Pengejaran Ukraina terhadap peraturan AI terjadi dalam konteks meningkatnya kekhawatiran tentang "deepfakes" AI yang digunakan sebagai senjata militer dan keuangan.
Sebuah makalah kebijakan luar negeri dari Brookings Institute menyoroti tantangan yang dihadapi oleh para pemimpin demokratis dalam mengatur deepfakes.
Pada bulan Maret tahun lalu, pemerintah Ukraina menjauhkan diri dari sebuah video yang tampaknya menunjukkan Presiden Volodymyr Zelenskyy mendesak warga Ukraina untuk melucuti senjata.
Video ini terbukti sebagai deepfake, yang dihasilkan oleh algoritme pembelajaran mendalam AI yang dilatih pada data yang ada.
Rancangan undang-undang Uni Eropa menetapkan bahwa perusahaan-perusahaan sepertiOpenAI harus mengungkapkan konten yang dihasilkan oleh AI, bersama dengan ringkasan sumber yang mereka gunakan untuk memerangi disinformasi.
Konflik yang Sedang Berlangsung
Penggunaan deepfakes memiliki implikasi langsung, terutama dalam konflik yang terjadi baru-baru ini antara Hamas dan Israel.
Alat-alat AI ini juga dapat menghasilkan video pengeboman yang dibuat-buat, sehingga menimbulkan keraguan publik mengenai informasi yang akurat selama konflik Israel-Palestina.