AstraZeneca, raksasa farmasi yang terkenal dengan vaksin COVID-19-nya, memulai perjalanan baru. Mereka bergabung dengan Absci, sebuah perusahaan biologi AI dari Amerika, yang bertujuan untuk mengubah pengobatan kanker dengan antibodi yang inovatif.
Gambar: PBS
Kemitraan ini, yang diresmikan dalam laporan Financial Times pada tanggal 3 Desember, membuat AstraZeneca memberikan investasi sebesar $247 juta. Investasi ini mencakup penelitian, pengembangan, pencapaian, dan biaya di muka untuk Absci.
Misi bersama mereka? Untuk mengembangkan model AI generatif yang canggih untuk terapi antibodi kanker yang baru. Jenis kanker yang ditargetkan masih dirahasiakan.
Situs web Absci memuji kehebatan AI mereka, yang mampu menyaring miliaran sel setiap minggu. Mereka dapat dengan cepat mengubah antibodi menjadi kandidat yang divalidasi laboratorium hanya dalam waktu enam minggu.
Gambar: GeekWire
Saat ini, Absci menangani 17 proyek yang berbeda. Senior VP AstraZeneca, Puja Sapra, menekankan peran AI dalam mempercepat dan memperluas penemuan biologi. CEO Absci, Sean McClain, mengakui pentingnya kolaborasi ini dalam meningkatkan pekerjaan AI mereka, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Sementara permintaan Cointelegraph untuk rincian lebih lanjut dari Absci menunggu balasan, kemitraan ini merupakan bukti dari jejak AI yang terus berkembang di bidang kesehatan. AI sudah dimanfaatkan di tempat lain, seperti di Otoritas Rumah Sakit Hong Kong.
Mereka menggunakan sistem AI untuk memerangi superbug dengan mengoptimalkan resep antibiotik.
Pada intinya, aliansi AstraZeneca dan Absci memanfaatkan potensi AI dalam perang melawan kanker yang sedang berlangsung. Kolaborasi mereka, yang didukung oleh investasi yang signifikan dan teknologi canggih, menjanjikan pengobatan antibodi yang inovatif.
Ini adalah indikator yang jelas dari peran AI yang terus berkembang dalam membentuk kembali penelitian kesehatan dan strategi pengobatan.