Azuki DAO, organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) yang merupakan inti dari koleksi token nonfungible (NFT) Azuki, baru-baru ini mengalami metamorfosis yang patut dicatat. Organisasi tersebut mengungkapkan pergeserannya ke arah proyek memecoin bernama "Bean" sambil secara bersamaan meninggalkan tindakan hukum yang diusulkan terhadap Zagabond, pencipta koleksi Azuki NFT.
Bean Muncul sebagai Memecoin
Pengembang Azuki mengungkapkan bahwa Bean akan berevolusi menjadi proyek memecoin yang diintegrasikan ke dalam ekosistem Ethereum layer-2 Blast. Poros strategis ini disertai dengan dukungan finansial yang substansial, dengan Bean mendapatkan $ 10 juta dari investor terkemuka untuk memfasilitasi pengembangan dan integrasinya dalam ekosistem Blast.
Pengenalan memecoin Bean melibatkan batas pasokan total 1 miliar token. Awalnya, rencana pasokan token Azuki DAO menguraikan alokasi untuk bendahara, anggota DAO, dan Zagabond. Namun, distribusi saat ini mengklarifikasi bahwa 50% dari token $Bean dialokasikan untuk komunitas Azuki DAO melalui acara airdrop NFT yang berakhir empat bulan lalu. Token yang tersisa, 40% dari $Bean, berada di Bean Treasury, dan 10% sisanya menjadi milik Zagabond.
Menyelesaikan Sengketa Hukum
Koleksi Azuki NFT, yang dikenal dengan gambar profil bertema anime (PFP), menghadapi kontroversi dengan dirilisnya seri "Elementals" oleh Zagabond. Seri ini, yang memiliki kemiripan dengan PFP Azuki asli, mengakibatkan penurunan nilai NFT Azuki sebesar 44%. Sebagai tanggapan, Azuki DAO awalnya mengajukan gugatan, mengutip dampak buruk pengenceran terhadap komunitas dan nilai kepemilikan. Namun, tindakan hukum tersebut kini telah dibatalkan, menandai penyelesaian sengketa.
Rencana dan Pendanaan Masa Depan
Pengembang Azuki telah menjanjikan rincian lebih lanjut tentang proyek memecoin Bean, termasuk rincian pembiayaan dan peta jalan yang komprehensif untuk pengembangan di masa depan. Pengumuman ini menandakan babak baru bagi komunitas Azuki saat menavigasi lanskap dinamis NFT.