CEO Binance yang baru saja ditunjuk, Richard Teng, telah menolak untuk mengungkapkan lokasi kantor pusat global, dengan alasan untuk menjaga citra perusahaan secara global. Teng, dalam sebuah wawancara dengan Financial Times pada tanggal 5 Desember, menolak untuk memberikan informasi yang lebih spesifik, dengan menyatakan, "Mengapa Anda merasa sangat berhak atas jawaban tersebut... Apakah perlu bagi kami untuk membagikan semua informasi ini secara publik? Tidak;
Tidak ada Wahyu Lokasi:
Teng menghindari membahas kantor pusat perusahaan, namun mengungkapkan kantor pusat Eropa di Perancis dan kantor pusat Timur Tengah di Dubai. Kantor pusat global, menurutnya, akan diungkapkan "jika dan pada saat yang tepat";
Penyampaian Audit Tanpa Keterangan Spesifik:
Meskipun Teng menyebutkan kepatuhan Binance terhadap audit di lokasi yang teregulasi, ia tidak mengungkapkan nama-nama perusahaan audit tertentu. Kurangnya transparansi ini sejalan dengan pendekatan mantan CEO, Changpeng Zhao, yang menyatakan bahwa Binance tidak memiliki kantor pusat global.
Basis Operasi yang Kontroversial:
Basis operasi Binance yang sebenarnya telah menjadi isu yang diperdebatkan, dengan dugaan hubungan dengan Cina tetap ada bahkan setelah keluar dari negara tersebut beberapa tahun yang lalu. Situs web Binance tidak mencantumkan kantor pusat mana pun, hanya menggambarkan dewan penasihat global dengan anggota di seluruh dunia.
Pengawasan Menarik Pengguna:
Teng membahas pengawasan dan perjanjian baru-baru ini dengan lembaga-lembaga AS, menyoroti penunjukan pengawas kepatuhan hingga lima tahun. Dia menekankan dampak positifnya, dengan menyatakan, "Hal ini memberikan kepercayaan diri yang tinggi bagi para pengguna, termasuk pengguna institusional yang mendekati kami secara agresif";
Penyelesaian Tuntutan:
Binance baru-baru ini menyelesaikan tuntutan dari lembaga-lembaga AS, termasuk Departemen Kehakiman (DOJ), Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC), dan dua lembaga Departemen Keuangan AS. Sebagai bagian dari resolusi, perusahaan akan membayar denda yang signifikan dan meningkatkan upaya kepatuhannya.
Pengakuan Bersalah dari Mantan CEO:
Changpeng Zhao, CEO Binance sebelumnya, mengaku bersalah atas tuduhan terkait pada 21 November, yang menyebabkan pengunduran dirinya. Hukuman dijadwalkan pada bulan Februari, dan Teng telah mengambil alih sebagai CEO baru.
Penolakan terus-menerus untuk mengungkapkan kantor pusat perusahaan menimbulkan kekhawatiran tentang transparansi, yang berkontribusi pada kontroversi yang sedang berlangsung seputar operasi Binance.