Memahami Pengaruh Formatif
Pandangan dunia setiap generasi dibentuk oleh peristiwa sejarah yang berbeda: Generasi Silent selamat dari Perang Dunia 2, generasi Boomers menghadapi pergolakan pasca-Perang Dunia 2, Gen X menyaksikan pergeseran geopolitik, Generasi Milenial menghadapi Krisis Keuangan Hebat, dan Generasi Z menghadapi dampak COVID. Peristiwa-peristiwa ini membentuk sikap terhadap pekerjaan dan investasi.
Generasi Digital dan Persepsi Antar Generasi
Generasi Milenial dan Gen Z, sebagai penduduk asli digital, menunjukkan keragaman ras, pendidikan tinggi, dan kesadaran sosial. Namun, ada kesenjangan antar generasi, dengan generasi yang lebih tua menganggap generasi muda sebagai pemalas dan berhak, sementara generasi muda menganggap generasi yang lebih muda sebagai generasi yang tidak terhubung. Persepsi semacam itu mempengaruhi dinamika masyarakat.
Rintangan Keuangan untuk Generasi Milenial dan Gen Z
Lanskap ekonomi memberikan tantangan yang unik bagi generasi muda. Meningkatnya biaya pendidikan, ditambah dengan meningkatnya utang mahasiswa, menciptakan beban keuangan. Selama 15 tahun terakhir, utang pinjaman mahasiswa melonjak sebesar 163%, mempengaruhi 43,5 juta orang Amerika. Generasi milenial, menghadapi biaya perumahan yang melebihi pertumbuhan pendapatan, tertinggal dalam tingkat kepemilikan rumah dibandingkan dengan generasi Boomers.
Dampak pada Kekayaan dan Investasi
Tantangan-tantangan ini berdampak buruk pada rasio kekayaan terhadap pendapatan kaum Milenial, sehingga menghambat kapasitas mereka untuk berinvestasi. Tingkat utang yang lebih tinggi menunda inisiasi investasi, sehingga mempengaruhi perilaku risiko. Selain itu, pergeseran dari program pensiun tradisional ke program iuran pasti membuat generasi Milenial tidak memiliki sumber dana pensiun yang dapat diandalkan, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan tabungan pensiun dan kesehatan mental.
Generasi Milenial dan Gen Z bergulat dengan rintangan finansial, termasuk melonjaknya biaya pendidikan dan perumahan. Tantangan-tantangan ini membentuk kembali gagasan tradisional tentang akumulasi kekayaan dan masa pensiun, sehingga diperlukan pemahaman yang berbeda tentang lanskap keuangan generasi ini.