Usaha Aset Digital DZ Bank
Bank DZ Jerman yang menduduki peringkat sebagai bank terbesar kedua di Indonesia berdasarkan ukuran aset, baru-baru ini meluncurkan platform penyimpanan aset digitalnya sendiri yang memanfaatkan teknologi blockchain.
Platform ini dirancang untuk klien institusional, memberi mereka akses ke sekuritas kripto, termasuk obligasi kripto Siemens, yang telah dibeli oleh bank tersebut setengah tahun yang lalu.
Holger Meffert, kepala layanan sekuritas dan kustodian digital di DZ Bank, optimis dengan masa depan teknologi buku besar terdistribusi (DLT) di ranah operasi pasar modal:
"Kami berasumsi bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, sebagian besar bisnis pasar modal akan diproses melalui infrastruktur berbasis teknologi buku besar terdistribusi (distributed ledger technology/DLT). Dalam jangka menengah, kami melihat DLT sebagai teknologi pelengkap dari infrastruktur yang sudah ada dalam proses pasar modal yang ada."
DZ Bank juga telah menyatakan niatnya untuk memungkinkan investor institusional dan pelanggan pribadi untuk membeli mata uang kripto, dengan Bitcoin sebagai salah satu opsi potensial.
Untuk memfasilitasi hal ini, bank mengajukan permohonan lisensi penyimpanan kripto dari Otoritas Pengawas Keuangan Federal Jerman (BaFin) pada bulan Juni 2023.
Sektor Perbankan Jerman
MeskipunKerangka kerja peraturan Jerman yang ketat sektor perbankan negara ini telah menyaksikan pergeseran menuju adopsi kripto.
Deutsche WertpapierServiceBank (DWSB) mengambil langkah di awal tahun ini denganpeluncuran platform perdagangan kripto wpNex yang memberikan akses ke industri aset digital untuk 1.200 bank dan bank tabungan di Jerman.
Selain itu, DWS, grup manajemen aset utama yang dimiliki oleh Deutsche Bank, secara aktif mengembangkan berbagai solusi digital untuk memberikan akses kepada para investor ke aplikasi blockchain dan aset digital.
Memperluas Ketertarikan pada Kripto
Selain DZ Bank, lembaga perbankan tradisional lainnya sepertiCommerzbank juga telah menunjukkan minat yang besar untuk mendapatkan lisensi penyimpanan kripto dari otoritas pengawas keuangan Jerman , BaFin.
Minat yang meningkat di antara para pemain keuangan ini menggarisbawahi semakin pentingnya mata uang kripto dalam lanskap keuangan global.