Dalam sebuah keputusan penting, seorang pria Malaysia, Yew See Tak, telah dianugerahi hampir RM700.000 setelah berhasil menggugat perusahaan investasi cryptocurrency Luno Malaysia Sdn Bhd atas kelalaiannya. Yew mengklaim bahwa Luno gagal melindungi mata uang kripto miliknya, yang mengakibatkan penggunaan lebih dari setengah juta ringgit secara tidak sah di akun Luno-nya untuk membeli Bitcoin pada tahun 2021.
Hakim Pengadilan Sesi Sazlina Safie memutuskan untuk mendukung Yew, dan menyatakan Luno lalai. Pengadilan memerintahkan Luno untuk memberikan kompensasi kepada Yew sebesar RM 597.920,05, bersama dengan tambahan RM 100.000 sebagai ganti rugi yang patut dicontoh. Keputusan ini merupakan yang pertama kalinya di Malaysia terhadap platform mata uang kripto yang diakui oleh Komisi Sekuritas Malaysia.
Terlepas dari perintah pengadilan, Luno telah mendapatkan penangguhan sementara atas keputusan tersebut, mencegah pembayaran segera. Pengadilan Sesi memberikan penangguhan sementara selama 14 hari kepada Luno, yang memungkinkan perusahaan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Yew hanya dapat menuntut jumlah yang diberikan setelah berakhirnya penangguhan sementara ini.
Transaksi dan Tuduhan yang Tidak Sah
Yew mengajukan gugatan terhadap Luno pada bulan Agustus 2021, meminta perintah pengadilan, termasuk pernyataan bahwa dia tidak terlibat dalam transaksi tidak sah pada tanggal 6 Maret 2021, di akun Luno-nya. Dia mengklaim bahwa RM566,570.70 digunakan dalam transaksi ilegal untuk membeli Bitcoin, yang kemudian ditransfer ke akun yang tidak dikenal tanpa izinnya.
Yew menuduh Luno lalai karena berbagai alasan, termasuk kegagalan untuk menghentikan transaksi ilegal yang melebihi batas harian, kegagalan untuk memverifikasi transaksi dengannya, kegagalan untuk membekukan akun meskipun ada aktivitas yang mencurigakan, dan kegagalan untuk mendeteksi potensi pencucian uang atau melaporkan transaksi kepada pihak berwenang.
Luno membantah tuduhan Yew, dengan menyajikan kronologi kejadiannya sendiri. Platform ini berargumen bahwa mereka tidak memiliki akses ke dompet Luno milik Yew, dan Yew memiliki kendali penuh atas akunnya. Luno menyatakan bahwa mereka telah memenuhi tugas kehati-hatiannya dengan memastikan transaksi yang diotorisasi di akun Yew. Perusahaan juga mengutip ketentuan penggunaan standarnya, yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan oleh transaksi Yew.
Pentingnya Keputusan Pengadilan
Pengacara Yew, Ong Yu Jian, menyoroti pentingnya keputusan tersebut, dengan menekankan bahwa keputusan tersebut mengirimkan pesan yang jelas bahwa platform mata uang kripto dapat dimintai pertanggungjawaban atas pembobolan akun pelanggan. Dia melihatnya sebagai perkembangan positif dalam hukum mata uang kripto, yang berpotensi meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan penggunaan platform tersebut.
Keputusan ini dapat berdampak pada bagaimana platform mata uang kripto melakukan pendekatan terhadap langkah-langkah keamanan dan perlindungan pelanggan di Malaysia, dan menjadi preseden untuk kasus-kasus di masa depan.