Konferensi Ripple Swell di Dubai berakhir tanpa pengumuman Initial Public Offering (IPO) yang sangat dinanti-nantikan oleh Ripple, membuat komunitas kripto dan investor berspekulasi tentang langkah selanjutnya dari perusahaan fintech tersebut. Menanggapi ketidakpastian ini, influencer kripto terkemuka Eri telah membagikan perspektifnya, menekankan perlunya pendekatan yang bernuansa dan sadar konteks.
Eri menyoroti pentingnya membandingkan potensi IPO Ripple dengan perusahaan serupa di sektor fintech. Dia mengutip contoh mitra Ripple, Nium Global, yang baru-baru ini menunda IPO di AS, kemungkinan hingga kuartal kedua tahun 2025. Eri menggarisbawahi peluncuran Global FX Nium Global baru-baru ini, sebuah pusat likuiditas yang menawarkan solusi untuk mengunci dan menahan nilai tukar mata uang asing hingga 24 jam.
Dalam analisisnya, Eri juga merujuk pada mitra Ripple, Tranglo, dan perusahaan induknya, Seamless Group, yang mengalami penundaan pencatatan saham di bursa efek dengan INFINT Acquisition Corp. Penundaan ini mengakibatkan hilangnya 23% uang tunai yang signifikan dalam trust, seperti yang diumumkan pada Agustus 2023.
Eri kemudian membandingkan situasi Ripple dengan Nubank, sebuah bank fintech yang didukung oleh Warren Buffett. Terlepas dari ukuran dan pendapatan Nubank, harga sahamnya turun 23% dari harga tertinggi sepanjang masa setelah IPO. Eri menggunakan contoh ini untuk menggarisbawahi sentimen pasar saat ini terhadap IPO.
Eri menyimpulkan wawasannya dengan menyoroti komponen-komponen penting untuk mengevaluasi valuasi perusahaan dan analisis harga saham, termasuk faktor-faktor seperti Saldo Kas, Utang, Nilai Portofolio Investasi, Jumlah Saham yang Beredar (terdilusi penuh), dan Nilai Aset yang Dimiliki.
Selain perspektif Eri, Yassin Mobarak, pendiri Dizer Capital, menyuarakan keprihatinannya tentang prospek IPO Ripple dalam konteks sengketa SEC yang sedang berlangsung. Percakapan Mobarak dengan CEO Ripple Brad Garlinghouse mengungkapkan bahwa IPO tidak mungkin dilakukan sementara perusahaan tetap terjerat dalam proses pengadilan dengan SEC. Garlinghouse mengisyaratkan kemungkinan untuk mempertimbangkan IPO di luar Amerika Serikat tetapi tidak memberikan jadwal yang pasti.
Gabungan wawasan dari para ahli dan kondisi pasar yang ada menekankan kompleksitas seputar prospek IPO Ripple. Hal ini menunjukkan bahwa ekspektasi langsung untuk IPO mungkin terlalu dini, dengan berbagai faktor yang membutuhkan pertimbangan yang cermat.