Otoritas Moneter Singapura (MAS) telah bermitra dengan Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA), Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss (FINMA), dan Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) untuk mempromosikan percontohan aset digital bersama. Kolaborasi ini dibangun di atas proyek tokenisasi aset Singapura yang sedang berlangsung, Project Guardian, yang dimulai pada tahun 2022. Di bawah Project Guardian, MAS berkolaborasi dengan 15 lembaga keuangan untuk melakukan uji coba tokenisasi aset, yang menunjukkan potensi signifikan untuk efisiensi transaksi.
Para pejabat MAS menekankan perlunya kolaborasi lintas batas yang lebih erat seiring dengan meningkatnya skala dan kecanggihan proyek percontohan ini. Untuk mengatasi hal ini, MAS telah membentuk kelompok pembuat kebijakan Project Guardian yang terdiri dari FSA, FCA, dan FINMA.
Mengupayakan Standar Bersama dan Pertumbuhan Berkelanjutan
Kelompok kolaboratif ini bertujuan untuk memulai diskusi kebijakan dan akuntansi, mengidentifikasi potensi risiko dan kesenjangan hukum yang terkait dengan aset digital dan solusi token, dan mengeksplorasi pengembangan standar umum untuk desain jaringan aset digital. Area fokusnya meliputi pendapatan tetap, valuta asing, dan produk manajemen aset. Inisiatif ini merupakan perpanjangan dari komitmen Singapura terhadap kolaborasi mata uang digital, seperti yang ditunjukkan oleh uji coba bersama perdagangan lintas batas dan penyelesaian mata uang digital bank sentral grosir pada bulan September 2023.
Wakil Direktur Pelaksana Pasar dan Pengembangan MAS, Leong Sing Chiong, mengungkapkan keinginan para pembuat kebijakan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang peluang dan risiko yang timbul dari inovasi aset digital. Kemitraan ini bertujuan untuk mempromosikan pengembangan standar umum dan kerangka kerja peraturan yang mendukung interoperabilitas lintas batas dan pertumbuhan ekosistem aset digital yang berkelanjutan.
Upaya kolaboratif ini berfokus pada diskusi kebijakan dan akuntansi, mengidentifikasi risiko dan kesenjangan hukum yang terkait dengan aset digital, dan mengembangkan standar umum untuk jaringan aset digital. MAS memiliki visi untuk mempromosikan interoperabilitas lintas batas dan pertumbuhan ekosistem aset digital yang berkelanjutan melalui kemitraan ini. Inisiatif ini semakin memperkuat reputasi MAS sebagai regulator yang berpikiran maju, memposisikan Singapura sebagai pusat yang ramah terhadap kripto di panggung global.
Proyek Guardian yang Didukung MAS Memajukan Inovasi Kripto
Dalam Project Guardian MAS, otoritas pengawas berkolaborasi dengan 15 lembaga keuangan untuk mengimplementasikan uji coba industri yang berfokus pada tokenisasi aset pada produk pendapatan tetap, valuta asing, dan manajemen aset. Seiring dengan berkembangnya proyek percontohan ini, ada kebutuhan yang semakin besar untuk meningkatkan kerja sama lintas batas di antara para pembuat kebijakan dan regulator. MAS telah membentuk kelompok pembuat kebijakan Project Guardian yang terdiri dari FSA, FCA, dan FINMA untuk memfasilitasi keputusan mengenai perlakuan hukum, kebijakan, dan akuntansi aset digital.
Kelompok pembuat kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi potensi risiko dan kesenjangan dalam kebijakan yang ada, mengembangkan standar umum untuk desain pasar aset digital, dan mempromosikan standar interoperabilitas yang tinggi untuk pengembangan aset digital lintas batas. Leong Sing Chiong memandang kemitraan ini sebagai keinginan yang kuat di antara para pembuat kebijakan untuk memahami potensi peluang dan risiko yang terkait dengan inovasi aset digital, mendorong pertumbuhan standar umum dan kerangka kerja peraturan.
Regulator Merencanakan Tes Tokenisasi Aset
Regulator di Singapura, Jepang, Inggris, dan Swiss sedang merencanakan uji coba tokenisasi aset untuk produk pendapatan tetap, valuta asing, dan manajemen aset. Project Guardian MAS, bekerja sama dengan FSA, FCA, dan FINMA, berfokus pada diskusi mengenai perlakuan hukum dan akuntansi aset digital. Inisiatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan kesenjangan dalam kebijakan, mengembangkan standar umum untuk desain pasar aset digital, dan memfasilitasi percontohan industri melalui kotak pasir peraturan.
Kemitraan MAS dengan FSA, FCA, dan FINMA mencerminkan keinginan yang kuat di antara para pembuat kebijakan untuk memahami peluang dan risiko inovasi aset digital. Leong Sing Chiong melihat kolaborasi ini sebagai peluang untuk menetapkan standar umum dan kerangka kerja regulasi yang kohesif di seluruh negara.
Kolaborasi MAS untuk Percontohan Aset Digital Bersama
Otoritas Moneter Singapura (MAS) berkolaborasi dengan regulator dari Inggris, Jepang, dan Swiss untuk memfasilitasi inovasi aset digital yang bertanggung jawab melintasi batas-batas internasional. MAS meluncurkan Project Guardian, yang berfokus pada tokenisasi aset pada produk pendapatan tetap, valuta asing, dan manajemen aset. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pasar dan proses transaksi melalui tokenisasi, dengan menekankan perlunya peningkatan kerja sama internasional di antara para pembuat kebijakan dan regulator.
Project Guardian melibatkan 15 lembaga keuangan yang berkolaborasi dengan badan-badan regulator seperti Financial Services Agency (FSA) Jepang, Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss (FINMA), dan Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA). Upaya kolaboratif ini mencakup diskusi tentang perumusan kebijakan aset digital, penilaian risiko, dan pembuatan undang-undang untuk solusi tokenized. Grup ini mengeksplorasi pengembangan dan promosi standar universal dan interoperabilitas untuk memfasilitasi evolusi aset digital lintas batas.
Leong Sing Chiong, Wakil Direktur Pelaksana (Pasar dan Pengembangan) di MAS, melihat kemitraan ini sebagai keinginan yang kuat di antara para pembuat kebijakan untuk memahami potensi peluang dan risiko yang terkait dengan inovasi aset digital. Kolaborasi ini bertujuan untuk menetapkan standar umum dan kerangka kerja peraturan yang kohesif di setiap negara, yang selanjutnya memperkuat reputasi MAS sebagai regulator yang berpikiran maju.