Dalam keputusan hukum baru-baru ini, Apple Inc (NASDAQ: AAPL) telah mendapatkan hak untuk mempertahankan aturan pembayaran App Store, termasuk pajak 30% yang dikenakan pada pengembang aplikasi yang menggunakan platform tersebut.
Seperti yang dikatakan oleh Elon Musk:
Keputusan ini muncul setelah permohonan Epic Games untuk memungkinkan pengembang mengarahkan pengguna ke opsi pembelian alternatif ditolak oleh Hakim Mahkamah Agung AS, Elena Kagan.
App Store Apple telah menjadi subjek kontroversi karena kebijakannya, yang memberlakukan biaya 30% untuk aplikasi dan pembelian dalam aplikasi di berbagai sistem operasi Apple.
Perusahaan menerapkan biaya ini untuk pengembang aplikasi yang menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari $1 juta melalui App Store.
Meskipun ada permintaan yang terus meningkat untuk pengecualian, terutama terkait token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT), Apple tetap mempertahankan pedoman yang ketat.
Pedoman ini termasuk melarang aplikasi menawarkan akses eksklusif kepada pemilik NFT dan menautkan pengguna ke situs pihak ketiga yang dapat mem-bypass ekosistem Apple dan pajak terkait.
Terlepas dari kritik dari berbagai perusahaan, pajak ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan layanan Apple, mencapai $78,1 miliar pada tahun fiskal 2022.
Salah satu penantang yang paling terkenal adalah Epic Games, pencipta Fortnite, yang menuduh Apple melakukan pelanggaran antimonopoli dengan membebankan biaya 30% kepada para pembuat aplikasi.
Pertarungan hukum antara Epic Games dan Apple telah berlangsung selama tiga tahun, dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda bagi kedua belah pihak.
Dalam penyelidikan antimonopoli sebelumnya oleh Departemen Kehakiman AS, Apple dinyatakan bebas dari pelanggaran hukum antimonopoli dan tidak dianggap sebagai pelaku monopoli.
Menanggapi hal tersebut, Epic Gamesmengajukan banding atas putusan tersebut yang menuduh adanya kesalahan hukum dalam keputusan pengadilan yang asli.
Meskipun pengadilan AS sebelumnya memutuskan bahwa Apple tidak dapat mencegah pengembang aplikasi untuk mengarahkan pengguna ke opsi pembayaran pihak ketiga, pengadilan juga menyimpulkan bahwa Epic Games gagal membuktikan bahwa Apple melakukan monopoli ilegal.
Namun, momen penting terjadi pada bulan April ketika Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Sirkuit Kesembilan di California membela Epic Games, menyatakan bahwa kebijakan Apple melanggar undang-undang persaingan usaha negara bagian.
Keputusan ini membawa harapan bagi proyek-proyek mata uang kripto dan NFT yang mencari lebih banyak fungsionalitas untuk aplikasi iOS mereka.
Terlepas dari perkembangan sebelumnya, keputusan terbaru dari Hakim Elena Kagan berarti bahwa Apple secara hukum berhak untuk mempertahankan kebijakan perpajakannya, karena petisi Epic Games baru-baru ini terhadap Apple telah ditolak.