Pemerintah Korea Selatan telah bergerak untuk memblokir rilis game play-to-earn (P2E) baru dan menuntut agar game P2E yang ada dihapus dari Google Play dan App Store Apple.
Game P2E telah menjadi populer di industri cryptocurrency. Untuk memainkan game dan menerima hadiah dalam game, biasanya pemain harus terlebih dahulu membeli item game yang merupakan token yang tidak dapat dipertukarkan. Namun, bonus game lebih dari beberapa dolar dilarang di Korea Selatan.
Kemarin, Komite Manajemen Game (GMC) Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan meminta pasar aplikasi seluler utama untuk melarang game apa pun yang memerlukan pembelian dalam aplikasi sebelum dapat dimainkan.
Untuk memerangi apa yang dilihatnya sebagai proliferasi skema penghasil uang spekulatif, GMC Korea Selatan telah membuat pengembang game P2E hampir tidak mungkin muncul di toko aplikasi seluler paling populer.
Sementara upaya pemerintah untuk mengekang pertumbuhan game P2E dengan langsung memasuki pasar aplikasi merupakan perkembangan baru, pengembang game di Korea Selatan telah menghadapi pertarungan pengadilan sejak April untuk mempertahankan penjualan game P2E mereka di toko aplikasi domestik. Masalah utamanya adalah beberapa aplikasi game tidak mendapatkan peringkat usia yang diperlukan untuk tersedia di app store.
Seorang pejabat di GMC Korea Selatan mengatakan komite tersebut hanya mengikuti kasus Mahkamah Agung yang melarang game P2E untuk diberi peringkat dan daftar usia. Dalam sebuah pernyataan pada 28 Desember, pejabat itu mengatakan:
"Larangan peringkat usia untuk game P2E dibenarkan berdasarkan undang-undang saat ini karena hadiah uang tunai dalam game dapat dianggap sebagai bonus."
Di Korea Selatan, kemenangan tidak boleh melebihi 10.000 won ($8,42) per permainan.
Game P2E dan pasar NFT Bintang Lima untuk Klaytn awalnya dilarang dari toko aplikasi Korea Selatan karena kurangnya peringkat, tetapi tim di balik game tersebut memenangkan larangan pada bulan Juni dan game tersebut dirilis. Keputusan akhir tentang status hukum game diharapkan menjadi preseden hukum untuk game P2E lainnya seperti Infinite Breakthrough Three Kingdoms Reverse.
Sikap GMC Korea Selatan berdampak negatif pada semua aplikasi game P2E, termasuk rangkaian aplikasi yang terkait dengan dua game paling populer di luar sana: Axie Infinity dan Splinterlands.
Cointelegraph Chinese adalah platform informasi berita blockchain, dan informasi yang diberikan hanya mewakili pendapat pribadi penulis, tidak ada hubungannya dengan posisi platform Cointelegraph Chinese, dan bukan merupakan saran investasi dan keuangan apa pun. Pembaca diminta untuk menetapkan konsep mata uang dan konsep investasi yang benar, dan dengan sungguh-sungguh meningkatkan kesadaran akan risiko.