Capital A Bhd Malaysia, perusahaan induk maskapai penerbangan murah AirAsia, memulai perjalanan keuangan strategis di bawah kepemimpinan CEO Tony Fernandes. Tujuan mereka? Untuk mendapatkan pendanaan lebih dari $1 miliar, dengan memadukan utang dan ekuitas, dalam sebuah langkah yang secara fundamental dapat mengubah prospek perusahaan. Inisiatif ambisius ini menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk memetakan arah baru bagi masa depan perusahaan sambil memanfaatkan jalur keuangan yang unik.
Strategi Pencatatan yang Inovatif
Yang membuat rencana ini unik adalah niat untuk mendaftarkan bisnis tertentu melalui perusahaan cek kosong yang berbasis di New York. Langkah keuangan yang menarik ini telah menarik minat banyak orang di dunia keuangan.
Kesepakatan Akuisisi Aetherium
Fernandes telah mencapai kesepakatan dengan Aetherium Acquisition, sebuah perusahaan akuisisi dengan tujuan khusus (SPAC) yang terdaftar di NASDAQ. Kemitraan ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa bisnis yang memulai debutnya di pasar publik. Salah satu bisnis ini bertujuan untuk memperluas merek AirAsia untuk mendukung waralaba maskapai penerbangan di negara-negara berkembang.
Mengatasi Tantangan Finansial
Situasi keuangan Capital A bukannya tanpa tantangan. Perusahaan ini diklasifikasikan sebagai "tertekan" oleh bursa saham Malaysia, sebuah kategorisasi yang dikenal sebagai Catatan Praktik 17. Hal ini menyebabkan peningkatan pengawasan regulasi. Namun demikian, Capital A secara aktif bekerja untuk keluar dari status ini, menggarisbawahi komitmennya terhadap pemulihan keuangan.
Jalan di Depan
Kesepakatan dengan Aetherium Acquisition dijadwalkan akan selesai pada awal tahun 2024. SPAC ini awalnya mengumpulkan $115 juta pada Januari 2022, menarik investor dari Asia Tenggara dan Hong Kong. Capital A juga dapat mencari dana tambahan melalui investasi swasta dalam ekuitas publik, sebuah fitur yang umum di dunia SPAC.
Transformasi Modal A
Capital A siap untuk melakukan transformasi. Entitas baru yang muncul dari strategi keuangan ini akan dikenal sebagai "Capital A International." Entitas ini akan menjadi rumah bagi bisnis waralaba AirAsia yang baru, dengan misi untuk mendukung peluncuran maskapai penerbangan di negara-negara seperti Bangladesh dan Maladewa. Selain itu, perusahaan ini juga akan menggabungkan divisi konsultasi perusahaan dan bisnis penyewaan pesawat.
Dorongan untuk mendapatkan lebih dari $1 Miliar
Sebelum kesepakatan SPAC, Capital A secara aktif mengejar rencana ambisius untuk mendapatkan lebih dari $ 1 miliar dalam bentuk ekuitas dan utang baru dalam beberapa bulan mendatang. Ini termasuk pinjaman sebesar $150 juta baru-baru ini dari Bangkok Bank, sebuah prestasi yang signifikan mengingat status PN17 perusahaan.
Strategi Pembiayaan Masa Depan
Capital A menatap ke depan dengan strategi pembiayaan yang jelas. Rencana sedang berjalan untuk pinjaman sebesar $400 juta yang terstruktur sebagai obligasi pendapatan, dengan pembayaran terutama berasal dari penjualan tiket pesawat. Selain itu, diskusi sedang berlangsung untuk penggalangan dana sebesar $300 juta dari para investor pada kuartal pertama 2024. Grup ini juga telah menyegel kesepakatan dalam perjanjian penggalangan dana, mengamankan $ 175 juta untuk Teleport, Move, dan Asia Digital Engineering.
Dari Grup AirAsia ke Capital A
Sebelumnya dikenal sebagai AirAsia Group, perusahaan ini menjalani proses rebranding pada bulan Januari tahun lalu, dan kini menjadi Capital A. Transformasi ini mencerminkan arah strategis perusahaan yang terus berkembang dan portofolionya yang terus meluas. Portofolio ini sekarang mencakup "super app" yang dikenal sebagai Move (sebelumnya bernama AirAsia Super App), sebuah perusahaan konsultan penerbangan, bisnis logistik Teleport, dan penyedia layanan teknik dan pemeliharaan pesawat yang disebut Asia Digital Engineering. Manuver keuangan Capital A dapat membuka jalan bagi babak baru dalam perjalanannya.
Cetak biru aplikasi 'Move' (Sumber: soyacincau.com)
Bertenaga AI 'Ask Bo & #x27; Untuk Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Awal tahun ini, Capital A telah memperkenalkan 'Ask Bo,' sebuah concierge bertenaga AI yang dirancang untuk merevolusi interaksi pelanggan. Solusi inovatif yang diluncurkan pada Februari 2023 ini menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap layanan pelanggan yang proaktif, penuh perhatian, dan tanpa kerumitan. 'Ask Bo ' memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) untuk memberikan informasi yang disesuaikan, memfasilitasi opsi layanan mandiri, dan memberi tahu para tamu di sepanjang perjalanan mereka. Inisiatif ini merupakan bagian dari Project Bo, yang bertujuan untuk menjadikan Capital A sebagai merek yang paling responsif, komunikatif, dan bertanggung jawab di kawasan ini. 'Ask Bo' dapat diakses melalui airasia Super App dan situs web resmi, menawarkan pengalaman pelanggan yang lebih mulus.
Tony Fernandes, CEO Capital A, dalam konferensi pers peluncuran Ask Bo di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pada 8 Februari 2023. (Sumber: sindonews.com)
Strategi keuangan dan rencana inovatif Capital A selaras dengan visi AirAsia untuk menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat terkemuka di Asia, yang melayani pasar yang belum terjangkau. Pendekatan ini berpotensi untuk merevitalisasi Capital A sekaligus membuka jalan baru bagi ekspansi AirAsia, terutama di wilayah-wilayah berkembang. Pengenalan 'Ask Bo,', sebuah solusi layanan pelanggan yang didukung oleh AI, semakin meningkatkan pendekatan AirAsia yang berpusat pada pelanggan. Secara keseluruhan, strategi ini memposisikan kedua perusahaan untuk tumbuh dan sukses di industri penerbangan.