Akuisisi Twitter oleh Elon Musk Memicu Perdebatan
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini di DealBook Summit yang diselenggarakan oleh The New York Times, Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, memicu kontroversi dengan pernyataannya mengenai akuisisi Twitter. Musk, yang kini menjadi pemain utama dalam lanskap media sosial, membeli platform ini dalam kesepakatan senilai miliaran dolar, dengan alasan untuk "menyelamatkan kebebasan berbicara";
Dugaan Penundukan Twitter kepada Pemerintah AS
Dalam pertemuan tersebut, Musk menegaskan bahwa Twitter telah "ditundukkan" oleh pemerintah AS ketika masih menjadi perusahaan publik. Dia berpendapat bahwa kontrol platform oleh pemerintah melanggar Konstitusi AS dan Amandemen Pertama. Musk mengklaim adanya perubahan yang signifikan, dengan menyatakan, "Sekarang tidak lagi.
Jesse Powell, salah satu pendiri Kraken, mantan CEO bursa kripto, menyatakan dukungannya terhadap perspektif Musk. Powell, yang kini menjabat sebagai CEO Twitter, menggemakan kekhawatiran Musk tentang pengaruh pemerintah dan menyoroti perubahan dalam kebijakan platform yang bertujuan untuk melindungi kebebasan berbicara.
Komunitas Crypto Terbagi Atas Peran Musk
Sementara dukungan Powell menemukan resonansi dalam komunitas kripto, suara-suara yang tidak setuju muncul. Beberapa anggota menekankan potensi bahaya dari pemusatan kekuasaan, bahkan jika dipegang oleh tokoh-tokoh seperti Musk, yang bernilai $44 miliar.
Musk Berseteru dengan Pengiklan, Bidik Disney
Elon Musk membahas tantangan iklan platform ini, terutama penarikan kampanye oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, IBM, dan Disney. Dugaan kepuasan dengan postingan "pro-Nazi" menyebabkan pencabutan iklan tersebut.
Dalam sebuah pesan langsung kepada CEO Disney, Bob Iger, Musk menggunakan bahasa yang kuat, dengan mengatakan, "Pergilah sendiri. Pergi. F. Diri Anda sendiri. Apakah itu jelas?" Langkah ini mendapat dukungan dari para pengikut Musk, meskipun dilaporkan mengakibatkan peningkatan jumlah pelanggan Disney+ yang meninggalkan layanan tersebut.
Sosok yang Mempolarisasi di Ranah Media Sosial
Pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk telah memicu perdebatan sengit di dalam komunitas kripto dan di luarnya. Sementara beberapa orang memuji upayanya untuk melindungi kebebasan berbicara, yang lain memperingatkan terhadap konsentrasi kekuasaan. Perselisihan dengan pengiklan, terutama Disney, menambah lapisan lain pada peran Musk yang terus berkembang dalam lanskap media sosial.