Menyingkap Penipuan
Sebuah operasi klandestin di Malaysia membongkar sebuah sindikat investasi palsu yang beroperasi di bawah kedok bungalow independen, yang dulunya adalah sebuah konsulat asing, yang mempekerjakan penjaga bersenjata untuk mengaburkan niat sebenarnya. Namun, terlepas dari upaya mereka untuk menghindari deteksi, lembaga penegak hukum menggagalkan kegiatan mereka, menangkap 28 orang, yang terdiri dari warga lokal dan asing, yang membantu penyelidikan.
Jebakan Moneter Terurai
Datuk Seri Ramli Mohamed Yoosuf, Direktur Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Bukit Aman (CCID), mengungkapkan bahwa sindikat ini mengatur permainan moneter sebagai umpan, mempromosikan tujuh paket investasi mata uang kripto online yang menjanjikan keuntungan 1% hingga 2% dalam waktu 155 hari.
Bungalow Berubah Menjadi Markas Besar
"Investor hanya perlu masuk ke http://mgc.game/ untuk terlibat dalam transaksi mata uang kripto, dengan investasi mulai dari minimum 155 USDT hingga maksimum 31.000 USDT.
Berbicara kepada media, Ramli merinci bagaimana pihak berwenang melakukan penggerebekan di sebuah bungalow di Kuala Lumpur pada tanggal 22 bulan ini, mengungkap penipuan yang menargetkan warga Malaysia, Brunei, Korea Selatan, dan Cina.
Dari 28 orang yang ditangkap, terdapat 16 pria dan 12 wanita, berusia antara 20 hingga 62 tahun. Tiga belas orang merupakan warga lokal, tujuh orang dari Tiongkok, empat orang dari Brunei, dan empat orang dari Korea Selatan. Bersamaan dengan penangkapan tersebut, pihak berwenang menyita 41 ponsel, 13 paspor, tablet, laptop, 2 kartu akses, dan sebuah sedan Lexus di tempat kejadian.
Mengungkap Skema Bungalow
Yang mengejutkan, investigasi mengungkapkan bahwa bungalow ini sebelumnya adalah konsulat asing, dan sindikat ini kemudian menyewanya dan bahkan mempekerjakan penjaga bersenjata. Bagi orang luar, tempat ini menyerupai konsulat, namun kegiatannya sebenarnya jauh dari diplomatik;
Pihak berwenang secara aktif menyelidiki identitas pemilik bungalow, mencurigai lokasi mereka saat ini berada di luar negeri.
Dengan mengutip pasal 420 (penipuan) dan 511 (percobaan kejahatan), pihak berwenang mengejar kasus ini. Tiga belas tersangka lokal telah diberikan jaminan lisan, sementara tersangka asing tetap ditahan hingga tanggal 8 bulan depan di bawah Undang-Undang Imigrasi 1959.
Saran dan Perhatian
Sehubungan dengan kejadian ini, Ramli mendesak masyarakat untuk berkonsultasi dengan Komisi Sekuritas Malaysia sebelum terlibat dalam investasi mata uang kripto apa pun agar tidak menjadi korban penipuan.
Dia menekankan bahwa saat ini, hanya lima perusahaan yang telah menerima persetujuan dari Komisi Sekuritas Malaysia untuk mendirikan dan mengoperasikan perdagangan mata uang kripto -
- Luno Malaysia Private Limited
- HATA Digital Private Limited
- MX Global Private Limited
- SINEGY DAX Private Limited
- Tokenize Technology (M) Private Limited
Kekhawatiran yang Meningkat: Epidemi Penipuan Kripto di Asia Tenggara
Asia Tenggara adalah sarang penipuan kripto, dengan lebih dari 70% penipuan kripto global berasal dari kawasan ini. Menurut laporan dari Chainalysis, Vietnam, Indonesia, dan Filipina adalah tiga negara teratas di Asia Tenggara dalam hal pendapatan penipuan mata uang kripto pada tahun 2021. Negara-negara ini juga mengalami peningkatan yang signifikan dalam penipuan kripto pada tahun 2022.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada tingginya prevalensi penipuan kripto di Asia Tenggara. Salah satu faktornya adalah tingkat penetrasi internet yang tinggi di wilayah ini. Faktor lainnya adalah semakin populernya mata uang kripto, yang dipandang sebagai cara untuk menghasilkan uang dengan cepat. Selain itu, banyak orang di Asia Tenggara yang tidak menyadari risiko penipuan kripto, dan oleh karena itu mereka cenderung menjadi korban.
Penting untuk dicatat bahwa data tentang penipuan kripto di Asia Tenggara masih terbatas. Hal ini dikarenakan banyak penipuan kripto yang tidak dilaporkan. Selain itu, data yang tersedia seringkali tidak lengkap dan tidak akurat. Oleh karena itu, tingkat masalah yang sebenarnya mungkin jauh lebih besar daripada yang dilaporkan.