Google telah memperkenalkan perubahan signifikan dalam lanskap YouTube dengan integrasi AI generatif ke dalam kolom komentarnya. Langkah inovatif ini bertujuan untuk merampingkan kekacauan komentar, memfasilitasi interaksi, dan memacu pembuatan konten. Perkembangan ini membuka kemungkinan-kemungkinan baru bagi para pembuat konten dan pemirsa.
Menciptakan alat untuk membantu YouTuber telah menjadi tren yang berkembang, dengan perusahaan pihak ketiga seperti Tubebuddy, vidIQ, Canva, dan TuberTools yang menyediakan sumber daya bagi para kreator konten baru. Alat bantu AI internal Google kini memberdayakan YouTuber untuk mengelola kolom komentar secara efektif dan memanfaatkannya untuk meningkatkan konten mereka.
Langkah Google dalam memanfaatkan AI untuk para kreator konten dimulai dengan pengumuman di Google Cloud Next pada bulan Agustus. Setelah itu, raksasa teknologi ini meluncurkan fitur-fitur berbasis AI yang dirancang untuk membantu para kreator dalam membuat konten video berdurasi pendek dan panjang di YouTube. Fitur-fitur AI YouTube yang baru diperkenalkan minggu ini mencakup rangkuman komentar dan AI percakapan, yang menawarkan manfaat yang berbeda bagi para kreator dan pemirsa.
Merevolusi Bagian Komentar
Bagian komentar YouTube telah mendapatkan reputasi karena ketidakteraturannya. Dengan adanya AI generatif, YouTuber sekarang dapat mengekstrak saran berharga untuk video masa depan dari ruang yang dinamis dan sering kali kacau ini. AI Google mengatur komentar di bawah video YouTube ke dalam tema atau topik yang koheren.
Fitur ini menyederhanakan pemahaman percakapan komentar dan memberdayakan pembuat konten untuk mengeksplorasi beragam tema dalam komentar mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa fitur ini hanya tersedia untuk komentar yang dipublikasikan, dan komentar yang sedang menunggu untuk ditinjau, mengandung kata-kata yang diblokir, atau dari pengguna yang tidak dapat disortir tidak termasuk.
Meningkatkan Penayangan YouTube dengan AI Percakapan dan Rekomendasi Tanpa Batas
Selain peringkasan komentar, Google telah memperkenalkan AI percakapan, dengan menambahkan chatbot ke YouTube. Chatbot ini memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan video yang sedang mereka tonton dan menerima rekomendasi untuk video lainnya, sehingga memperkaya pengalaman menonton mereka. Yang terpenting, fitur ini terintegrasi dengan mulus ke dalam proses menonton tanpa mengganggu pemutaran video.
Pengujian Beta Eksklusif Google untuk Fitur AI Baru di YouTube
Meskipun fitur-fitur AI baru ini sangat menjanjikan, fitur-fitur ini tidak dapat diakses oleh semua pengguna. Google telah menetapkan bahwa YouTuber dengan akun premium dapat memilih untuk mengikuti fase pengujian beta hingga 5 Desember, di mana mereka dapat bereksperimen dengan fitur-fitur ini. Perlu dicatat bahwa Google menganggap peningkatan AI ini masih bersifat eksperimental dan secara aktif mencari umpan balik dari pengguna.
Inovasi AI Google yang Meluas
Dedikasi Google terhadap inovasi AI terlihat jelas di berbagai platform, mulai dari mesin pencari hingga ponsel Pixel dan bahkan asisten AI baru yang dikenal dengan nama "Assistant with Bard". Pengejaran tanpa henti terhadap kemajuan AI ini memposisikan Google di samping raksasa teknologi seperti Microsoft dan Amazon, yang memperluas cakupan AI di berbagai domain.
Pada akhirnya, alat AI generatif Google mendapatkan daya tarik di antara para kreator dan pengembang. Platform dunia virtual Hiber, misalnya, berencana untuk memanfaatkan alat AI generatif Google untuk menyederhanakan pengembangan game. Seperti yang dikatakan oleh Michael Yngfors, CEO Hiber, AI memiliki potensi untuk membuka kreativitas dalam skala besar, membuatnya lebih mudah diakses oleh semua orang.
Integrasi AI Google ke dalam kolom komentar YouTube mencerminkan komitmen perusahaan teknologi raksasa ini untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memberdayakan para kreator konten. Langkah ini sejalan dengan inisiatif Google yang lebih luas di bidang kecerdasan buatan, yang menunjukkan inovasi dan investasi perusahaan yang berkelanjutan dalam teknologi transformatif ini.