Raksasa aset digital DCG (Digital Currency Group) telah memicu pertarungan hukum karena anak perusahaannya, Genesis, berada di tengah-tengah krisis kekayaan bersih negatif. Ram Ahluwalia, salah satu pendiri perusahaan penasihat investasi kripto Lumida Wealth, berpendapat bahwa kehancuran DCG mirip dengan skandal Enron pada awal tahun 2000-an, dan bahwa masalah hukumnya mungkin lebih serius daripada yang terakhir.
Jaksa Agung New York mengajukan gugatan yang menuduh bahwa DCG dan CEO Barry Silbert terlibat dalam penipuan keuangan, antara lain, Ahluwalia menunjukkan bahwa DCG bisa saja mengizinkan Genesis gagal membayar pinjaman dan mengajukan kebangkrutan, tetapi menurut dokumen dakwaan, Barry Silbert secara pribadi mengarahkan Genesis untuk mendanai kembali pinjamannya sebagai upaya untuk melindungi perusahaan induknya, DCG.
Masalah hukum DCG lebih serius daripada skandal Enron karena melibatkan laporan neraca keuangan palsu, jargon teknis untuk menutupi masalah akuntansi, dan keterlibatan pribadi Barry Silbert dalam mengarahkan pembiayaan kembali pinjaman Genesis.
Meskipun skandal Enron telah menyebabkan lebih banyak kerusakan, perilaku DCG dianggap lebih kurang ajar, dan Ahluwalia percaya bahwa DCG dapat menghadapi banyak penyelesaian dan tuntutan hukum, dan pada akhirnya menjadi "perusahaan zombie" dalam kebangkrutan, yang tidak dapat mengumpulkan modal ventura. Selain itu, Grayscale dapat dilelang karena Jaksa Agung New York telah meminta DCG untuk tidak bertindak sebagai bisnis sekuritas dan komoditas. (BlockWorks)