Indonesia telah meluncurkan bursa aset kripto nasionalnya yang akan mencantumkan perusahaan kripto berlisensi seperti Tokocrypto milik Binance.
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan bursa crypto dan clearing house untuk meningkatkan pemantauan sektor cryptocurrency dan juga meningkatkan perlindungan investor di negara ini.
Peluncuran pertukaran aset crypto baru datang setelah pengumuman awal pada tahun 2021.
National Crypto Exchange Akhirnya Diluncurkan
bursa crypto Indonesia, yangdimulai operasi awal minggu ini menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), terjadi di tengah transisi pemerintah dalam pengawasan peraturan.
Pada November 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pemerintah sedang merencanakannyaotoritas transfer untuk mengatur dan mengawasi investasi kripto kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bappebti dan Kementerian Perdagangan bertugas mengawasi aktivitas kripto di negara Asia Tenggara itu.
Berbicara mengenai bursa baru tersebut, Kepala Bappebti Didid Noordiantmoko dalam keterangannya mengatakan, bursa akan dioperasikan oleh PT Bursa Komoditi Nusantara, sedangkan kliring transaksi akan ditangani oleh PT Kliring Berjangka Indonesia, dengan PT Tenet Depository ditunjuk sebagai pengelola penyimpanan aset kripto.
Ada rencana awal untuk meluncurkan bursa aset kripto nasional pada tahun 2021, tetapi ada penundaan yang mencegah usaha tersebut lepas landas. Kemudian pada September 2022, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan bahwa ada rencana untuk meluncurkan bursa pada akhir tahun.
Dengan bursa aset crypto sekarang beroperasi, pemerintah mengatakan bahwa hal itu akan memungkinkan regulator memiliki akses ke catatan transaksi dan memastikan perlindungan investor yang kuat. Sementara itu, bursa aset crypto baru negara itu akan mencantumkan perusahaan crypto berlisensi saat ini, termasuk Tokocrypto,diperoleh oleh Binance pada Desember 2022, dan Indodax.
Indonesia Mencatat Hampir 18 Juta Investor Crypto di Bulan Juni
Indonesia, yang melarang pembayaran kripto pada tahun 2021, telah melihat peningkatan investasi mata uang kripto yang diperbolehkan di negara tersebut. Menurut Reuters, 17,5 juta orang Indonesia telah berinvestasi di crypto per Juni, angka yang jauh lebih tinggi daripada investor di pasar bursa.
Namun, faktor ekonomi seperti kenaikan suku bunga global baru-baru ini mengurangi antusiasme cryptocurrency di kalangan investor. Transaksi Crypto antara Januari dan Juni turun menjadi 67,8% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022. Sementara itu, aset yang paling banyak diperdagangkan di kalangan masyarakat Indonesia antara lain Bitcoin, Ether, Binance Coin, XRP, dan stablecoin Tether.