Oddaily Planet - Memastikan privasi pengguna dan kerangka hukum yang memungkinkan pilihan bebas antara mata uang digital bank sentral (CBDC) dan bentuk uang lainnya akan menjadi kunci untuk mendorong adopsi CBDC, gubernur Bank for International Settlements (BIS) Agustín Carstens mengatakan pada konferensi Pusat Inovasi BIS di Swiss pada 27 September.
Carstens menambahkan bahwa hukum di berbagai negara menentukan jenis mata uang yang dapat diterbitkan oleh bank sentral mereka, yang biasanya mencakup uang tunai fisik serta saldo kredit di rekening giro dan rekening cadangan. Ia menambahkan: "Menurut sebuah makalah yang diterbitkan oleh IMF pada tahun 2021, hampir 80 persen bank sentral tidak diizinkan untuk menerbitkan mata uang digital di bawah undang-undang yang ada atau kerangka hukumnya tidak jelas."
Carstens juga merujuk pada sebuah studi oleh Bank for International Settlements, yang menunjukkan bahwa 93 persen bank sentral dunia terlibat dalam berbagai tahap pengembangan CBDC, mengingat mayoritas bank sentral secara aktif berusaha memenuhi permintaan publik akan alat pembayaran yang sah dalam bentuk digital, Carstens mengatakan bahwa kerangka kerja hukum yang sudah ketinggalan zaman atau tidak jelas yang mencegah mereka untuk menerapkannya tidak dapat diterima. (Cointelegraph)